Bupati Yalimo Nahor Nekwek Melakukan Penanaman Ubi Jalar Secara Simbolis. foto : humas
RINDUYALIMO.COM-Pemerintah Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan sektor pertanian sebagai pilar utama penopang perekonomian masyarakat. Salah satu upaya konkret yang dilakukan adalah pembukaan lahan baru untuk budidaya ubi jalar sebagai komoditas unggulan daerah.
Bupati Yalimo, Dr. Nahor Nekwek, S.Pd., M.M., bersama Ketua DPRK Elia Yare, S.Sos., dan Kepala Dinas Pertanian Yesaya Alitnoe, turun langsung memimpin kegiatan penanaman ubi jalar di Kampung Hulikma, Distrik Abenaho, pada Selasa (8/7/2025).
“Kita ketahui bersama, Yalimo memiliki beragam produk pertanian unggulan, salah satunya ubi jalar yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat,” ujar Bupati Nahor dalam sambutannya.
Ia berharap potensi sektor pertanian terus digali dan dikembangkan melalui pemanfaatan lahan-lahan yang tersebar di lima distrik. Menurutnya, pertanian bukan hanya menopang kebutuhan pangan, tetapi juga memiliki peran strategis dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Penanaman ubi jalar ini merupakan bagian dari program pengembangan komoditas lokal yang bernilai ekonomi tinggi. Tanaman dengan nama latin Ipomoea batatas itu dikenal memiliki berbagai varietas dan menjadi sumber pangan utama di banyak wilayah tropis dan subtropis, termasuk di Yalimo.
Kepala Dinas Pertanian Yalimo, Yesaya Alitnoe, menambahkan bahwa kehadiran pemerintah dalam kegiatan ini bertujuan untuk memberi dorongan nyata kepada para petani.
“Kegiatan ini akan terus kami dorong di berbagai distrik agar para petani yang serius membuka dan menggarap lahan mendapatkan hasil yang bisa meningkatkan perekonomian mereka,” jelas Yesaya.
Ia juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Bupati, Ketua DPRK, serta seluruh pimpinan OPD dan masyarakat yang turut hadir dalam kegiatan tersebut.
Dengan penguatan sektor pertanian, Pemkab Yalimo berharap petani lokal semakin berdaya dan ketahanan ekonomi masyarakat terus tumbuh secara berkelanjutan.(***)