Ketua Ikatan Keluarga Toraja Provinsi Papua Dr.Drs. Edie Rantetasak.MM, melantik pengurus Ikatan Keluarga Toraja (IKT) Kabupaten Yalimo di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Yalimo Jumat (25/7).
RINDUYALIMO.COM-Pelantikan pengurus Ikatan Keluarga Toraja (IKT) Kabupaten Yalimo periode 2024–2029 menjadi momentum memperkuat peran organisasi kedaerahan sebagai mitra strategis pemerintah dalam pembangunan sosial di Papua Pegunungan. Prosesi pelantikan digelar di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Yalimo pada Jumat (25/7), dipimpin langsung oleh Ketua IKT Provinsi Papua, Dr. Drs. Edie Rantetasak, MM.
Hadir dalam acara tersebut perwakilan Bupati Yalimo, Asisten II Setda Leonardus Pally, jajaran OPD, unsur TNI/Polri, pimpinan tujuh denominasi gereja di Yalimo, serta para undangan dari berbagai komunitas.
Struktur kepengurusan baru IKT Yalimo diketuai oleh IPTU Fredi Bilolo, dengan Yose Risal, ST sebagai wakil ketua, Siklen Layuk Bangkawan, ST sebagai sekretaris, Yusuf Arung Labi, SE sebagai wakil sekretaris, dan Nita Dati, ST menjabat bendahara. Kepengurusan juga dilengkapi koordinator wilayah di lima distrik se-Kabupaten Yalimo.
Pelantikan diawali dengan ibadah yang dipimpin Pdt. Yahya Walianggen, S.Th, dengan tema “Membangun Sinergi untuk Kemajuan IKT Yalimo” dan subtema “Semangat Baru untuk Membangun Yalimo Menuju IKT yang Berkualitas”.
Dalam sambutan tertulis Bupati Yalimo yang dibacakan Asisten II, pengurus baru diharapkan dapat menjalankan amanah organisasi secara bertanggung jawab dan menjalin kolaborasi aktif dengan pemerintah serta masyarakat dalam mendukung pembangunan daerah.
“Organisasi IKT adalah wadah sosial yang memiliki struktur dan tujuan jelas. Melalui sistem kerja yang efektif, IKT diharapkan menjadi garda terdepan dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Yalimo,” ujar Leonardus.
Ketua IKT Yalimo terpilih, IPTU Fredi Bilolo, dalam sambutannya menegaskan komitmen untuk meneruskan program kepengurusan sebelumnya dan merancang program baru yang lebih adaptif. Ia juga menjelaskan bahwa pelantikan semestinya dilaksanakan pada 2024, namun tertunda karena agenda Pemilukada.
“Kami mengajak semua pihak bergandengan tangan, menjaga kerukunan antarorganisasi, dan bersinergi dengan pemerintah daerah untuk mewujudkan Yalimo yang lebih baik,” tegasnya.
Pelantikan ini menandai semangat baru organisasi kedaerahan dalam mendorong peran serta masyarakat sipil dalam proses pembangunan daerah. (***)