Jumat11 Juli 2025

Rekomendasi

Bupati Yalimo Gagas Penanaman Ubi Jalar, Diharapkan Jadi Solusi Ketahanan Pangan

Bupati Dr.Nahor Nekwek dan ketua DPRK Yalimo,Elia Yare,S.Sos di dampingi Kepala dinas pertanian dan perkebunan,Yesaya Alitnoe,saat penanaman ubi jalar di Kampung Hulikma distrik Abenaho Kabupaten Yalimo Papua Pegunungan, Selasa 08/7/25.
Bupati Dr.Nahor Nekwek dan ketua DPRK Yalimo,Elia Yare,S.Sos di dampingi Kepala dinas pertanian dan perkebunan,Yesaya Alitnoe,saat penanaman ubi jalar di Kampung Hulikma distrik Abenaho Kabupaten Yalimo Papua Pegunungan, Selasa 08/7/25.

RINDUYALIMO.COM-Pemerintah Kabupaten Yalimo terus mendorong program pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis sektor pertanian. Salah satunya melalui program penanaman ubi jalar yang secara langsung dicanangkan oleh Bupati Yalimo, Dr. Nahor Nekwek, S.Pd., MM di Kampung Hulikma, Distrik Abenaho, Selasa (8/7/2025).

Didampingi Ketua DPRK Yalimo Elia Yare, S.Sos dan Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Yesaya Alitnoe, Bupati Nahor mengajak masyarakat di lima distrik di Kabupaten Yalimo untuk kembali menghidupkan semangat berkebun sebagai bagian dari ketahanan pangan lokal.

Ketua DPRK Yalimo Elia Yare mengapresiasi langkah strategis pemerintah daerah di bawah kepemimpinan Dr. Nahor. Menurutnya, program penanaman ubi jalar merupakan solusi konkret di tengah menurunnya minat masyarakat dalam bercocok tanam.

“Banyak masyarakat sekarang kurang berminat berkebun. Padahal, orang tua kita dulu hidup dari bertani dan mampu menyekolahkan anak-anak sampai ke jenjang tinggi. Program ini sangat positif untuk membangkitkan kembali semangat itu,” kata Elia.

Sebagai mitra pemerintah, DPRK Yalimo menyatakan akan mengawal ketat jalannya program agar tepat sasaran. Elia juga mengimbau masyarakat untuk aktif memberikan masukan dan laporan terkait pelaksanaan di lapangan.

“Kami di DPRK hadir bukan hanya sebagai lembaga pengawasan, tapi juga ingin memastikan semua program pemerintah menyentuh langsung kebutuhan rakyat. Kita ingin ini dilakukan merata di lima distrik dan tidak ada yang terpinggirkan,” tegasnya.

Bupati Nahor dalam berbagai kesempatan sebelumnya memang menekankan pentingnya kemandirian pangan dan penguatan ekonomi keluarga melalui pertanian lokal. Program penanaman ubi jalar ini diharapkan dapat menjadi langkah awal menuju ketahanan pangan berkelanjutan di Yalimo.

Pemerintah daerah juga mengajak semua elemen masyarakat, termasuk tokoh adat dan pemuda, untuk berperan aktif dalam menyukseskan program ini. “Yang paling penting adalah bagaimana pelayanan dan kinerja pemerintah semakin dirasakan oleh masyarakat,” ujar Elia menutup pernyataannya.(**)

 




Berita Terkait

Pemda Yalimo Dorong SDM Penerbangan, Dua Putra Daerah Disekolahkan ke Australia

RINDUYALIMO.COM-Pemerintah Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, terus mendorong penguatan sumber daya manusia (SDM) lokal di bidang penerbangan melalui

Read more

Pemkab Yalimo Komitmen Jadikan Pertanian Pilar Ekonomi Masyarakat

RINDUYALIMO.COM-Pemerintah Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan sektor pertanian sebagai pilar utama penopa

Read more

Bupati Yalimo Gagas Penanaman Ubi Jalar, Diharapkan Jadi Solusi Ketahanan Pangan

RINDUYALIMO.COM-Pemerintah Kabupaten Yalimo terus mendorong program pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis sektor pertanian. Salah satunya melalui p

Read more

Pos Ramil Elelim Hadiri Konsultasi Publik KLHS RPJMD Yalimo

RINDUYALIMO.COM-Babinsa dari Pos Ramil Elelim turut menghadiri Konsultasi Publik II Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) untuk penyusunan Rencana

Read more

DPRP Papua Pegunungan Desak Formasi CPNS 2024 100 Persen untuk OAP

MEEPAGO.COM-Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi (DPRP) Papua Pegunungan, Danius Wenda, mendesak Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan dan Pemerint

Read more

Gubernur Papua Pegunungan Klarifikasi Hasil CPNS: Saya Tidak Pernah Campur Tangan

RINDUYALIMO.COM-Gubernur Papua Pegunungan, John Tabo, menegaskan dirinya tidak pernah melakukan intervensi dalam proses seleksi Calon Pegawai Negeri S

Read more